Toko Bunga Alicia Florist Pinrang – WA 0812-3454-0602

Bagi anda yang mencari toko karangan bunga, bisa datangi Toko bunga Alicia Florist.

Toko karangan bunga yang berada di Kabupaten Pinrang, menyediakan beragam jenis model dekorasi karangan papan bunga.

Kami enyediakan karangan papan bunga untuk berbagai macam ucapan. Diantaranya:

  • Bunga ucapan duka cita

  • Bunga happy wedding

  • Bunga papan ulang tahun,

  • Bunga congratulation

  • Bunga Sertijab dan lainnya

Dia menjelaskan, harga yang ditawarkan tergantung dari ukuran papan, motif, dan banyaknya bunga.

Jika berminat menggunakan jasa dekorasi dari Toko Alicia Florist Pinrang, bisa langsung datang ke tokonya atau pesan melalui nomor WA 0812-3454-0602 .

Bagi anda yang mencari toko karangan bunga, bisa datangi Toko Alicia Florist.

Toko karangan bunga yang berada di Kabupaten Pinrang, itu menyediakan beragam jenis model dekorasi karangan papan bunga.

Toko karangan bunga Alicia Florist Pinrang menyediakan karangan papan bunga untuk berbagai macam ucapan.

“Diantaranya, ucapan duka cita, happy wedding, ulang tahun, congratulation, dan lainnya,”

Dia menjelaskan, harga yang ditawarkan tergantung dari ukuran papan, motif, dan banyaknya bunga.

Alicia Florist,Toko Bunga Pinrang

Selayang Pandang Kabupaten Pinrang

Seperti perihal riwayat kerajaan-kerajaan di kepulauan Nusantara yang lain yang tetap terjebak dalam arena peperangan yang selalu bawa kerugian serta korban percuma. Karena hanya nafsu serta keserakahan kekuasaan kerajaan yang lain serta yang lain itu berupaya menjaga hak serta negerinya. Momen seperti ini seringkali juga menempa kerajaan-kerajaan Bugis Makassar.

Tersebutlah satu momen di Sawitto di saat pemerintahan La Paleteang, raja ke IV Sawitto saat itu. Dimana waktu itu berlangsung peperangan di antara kerajaan Sawitto dengan kerajaan Gowa. Perang ini berlangsung oleh sebab Gowa untuk kerajaan yang besar pada saat itu, berupaya untuk kuasai Sawitto yang subur.

Beberapa usaha sudah dipakai Gowa untuk merealisasikan mimpinya, tetapi gagal. Karena itu ditempulah jalan paling akhir untuk kuasai Sawitto, yaitu dengan jalan agresi. Perang ini berjalan seputar tahun 1540.

Prajurit-prajurit Sawitto dengan gigih membuat perlawanan, abdi kerajaan mati-matian menjaga serta bela bumi kelahirannya. Korbanpun berjatuhan dari kedua pihak, namun angkatan perang Gowa begitu besar banyaknya serta menggempur Sawitto dengan cara mendadak.

Hingga, Sawitto tidak memiliki persiapan yang cukup untuk lakukan perlawanan pada gempuran prajurit-prajurit Gowa. Pada akhirnya, benteng kerajaan jatuh ketangan lawan (Gowa). Akan tetapi, Sawitto sudah menunjukkan jika mereka tidak ingin patuh demikian saja pada lawan. Sikap serta kepribadian yang demikian itu selanjutnya tercermin pada orang Pahlawan yang namanya La Sinrang.

Dengan kekalahan itu, raja La Paleteang (saat ini jadi satu ibukota Kecamatan : Kecamatan Paleteang) serta istrinya di bawah ke Gowa untuk sinyal kemenangan Gowa atas Sawitto. Awan hitam menyelimutinya Sawitto saat itu, yang sejauh ini damai, rakyat diliputi duka cita atas kepergian si raja yang bijak serta arif.

Mereka tidak bisa memikirkan perlakuan yang akan ditemui rajanya (La Paleteang). Usaha melepaskan beliau selalu jadi bahan perbincangan pemuka-pemuka kerajaan Sawitto. Di pada suatu musyawarah, kerajaan Sawitto mengutus 2 orang to barani (orang pemberani) ke Gowa untuk melepaskan raja Sawitto bersama-sama permaisurinya.

Pilihan pada 2 orang to barani itu, jatuh pada To Lengo serta To Kipa untuk mengemban pekerjaan yang sangat berat. Sesudah persiapan ke-2 utusan itu selesai, merangkumun pergi melalui samudra yang sarat dengan rintangan alam dengan satu kemauan, yaitu raja harus di bawah pulang kembali lagi ketanah Sawitto (Saat ini ibukota Kabupaten Pinrang).

Sesudah ke-2 To barani ini berlayar semasa 2 hari, sampailah mereka di Gowa. Sesampainya di tanah raja Gowa, ke-2 orang ini langsung ke arah istana, tapi begitu kagetnya melihat rajanya yang banyak alami perkembangan, raut mukanya jelas teringat kangen yang teramat dalam pada rakyatnya.

Mendidih darah ke-2 to barani utusan raja Sawitto ini lihat situasi rajanya, yang peluang mendapatkan perlakuan yang kurang patut untuk seorang raja. Tapi mereka sadar jika maksudnya ialah melepaskan rajanya. Selanjutnya menghadap pada Sombae atas nama rakyat Sawitto yang sudah ditaklukkan Gowa.

Pinrang Berasal Dari Kata Pinra-Pinra (2)

Sesuai ketetapan Sombae, jika Sawitto harus patuh serta bayar upeti tiap tahun pada kerajaan Gowa. Meskipun, hati kecil ke-2 to barani utusan rakyat Sawitto untuk membebasakan raja bersama-sama istrinya. Tidak bisa terima ketetapan itu, tapi mereka bersandiwara menerimanya untuk strategi untuk kesuksesan pekerjaannya,

Dengan strategi ini To Lengo serta To Kipa mendapatkan kebebasan untuk terkait serta mengatu persiapan pelariannya bersama-sama raja Sawitto serta Istrinya. Tetapi, sebelum lakukan tujuannya itu, terlebih dulu membolongi perahu-perahu armada kerajaan Gowa, bermaksud perahu itu akan terbenam jika prajurit Gowa memburu di waktu pelariannya.

Sesudah merasakan aman serta percaya akan kesuksesannya bawa raja Sawitto (La Paleteang raja ke IV). Di waktu orang repot dengan pekerjaannya semasing, karena itu kesalahan ini digunakan untuk pergi. Ternyata ada abdi kerajaan yang ketahui kepergian mereka. Abdi inipun memberikan laporan momen itu pada Sombae raja Gowa.

Dengan murka Sombae memerintah hulubalang lakukan perburuan, tapi pengejaranpun percuma, sebab semua perahu kemasukan air lewat lobang oleh taktiks To Lenga serta To Kipa yang melobangi perahu itu.

Alangkah senangnya ke-2 To barani ini dalam menjalankan pekerjaannya, dan tidak memikirkan begitu senangnya rakyat Sawitto yang sejauh ini rindukan rajanya. Sesudah beberapa waktu berlayar, sampailah mereka ke Daerah Suppa (saat ini Kecamatan Suppa) yang disebut sekutu kerajaan Sawitto. Sesudah istrihat sesaat, raja meneruskan perjalanannya ke Sawitto. Kehadiran yang mulia raja La Paleteang dan istrinya diterima dengan luapan keceriaan.

Selama jalan dieluk-elukkan, diarak ke arah istana raja. Namun, dibalik keceriaan rakyat itu, mereka terharu melihat rajanya yang banyak alami perkembangan sambil menjelaskan, ” Pinra kanani tappana Addatuang pole ri Gowa ” berarti ” Muka Addatuang (raja) nampaknya alami perkembangan sesudah datang dari Gowa “.

Beberapa kata berikut yang selalu terlontar dari beberapa orang yang mengikuti rombongan raja. Sebelum raja sampai di istana beliau berkunjung sesaat, sekalian memberi pesan pada beberapa orang yang mengantarnya, jika namakan tempat ini ” Pinra-Pinra “.

Sesaat sumber lain menjelaskan, jika kandisi pemukiman di seputar kota Pinrang saat ini, dulunya tetap digenangi air sebab wilayah rawa-rawa. Hingga, warga berpindah-pindah cari pemukiman yang tidak digenangi air. Berpindah-pindah atau beralih-alih pemukiman, dalam bahasa bugis disebutkan ” Pinra-pinra Onroang “. Sesudah barisan masyarakaat itu mendapatkan tempat pemukiman yang baik (kota Pinrang sekarang), karena itu mereka memberikan nama tempat yang baru itu ” Pinra-pinra”.

Dari ke-2 momen yang lain ini, melahirkan arti yang sama yakni kata ” Pinra “. Selanjutnya dalam perubahannya dikuasai oleh intonasi serta aksen bahasa bugis, hingga jadi kata Pinrang, yang saat ini diabadikan nama satu Kabupaten dari sisa kerajaan Sawitto, yakni Kabupaten Darah Tingkat II Pinrang, 182 km arah utara Makassar,

Makna Nama Pinrang :

Jika pmberian satu nama selalu memiliki makna serta arti yang disebut pencerminan dari nama tersebut. Demikian juga perihal nama pinrang yang datang dari bahasa bugis yakni , kata ” Pinra ” yang dengan cara etimologi bahasa akan bermakna ” Perkembangan “. Namun bila disaksikan dari latar belakanglahirnya arti ” Pinra ” itu, karena itu ada banyak arti yang terdapat didalamnya yakni :
Jika nama Pinrang lahir dari satu momen heroic, dimana putra-putra paling baik Sawitto menunjukkan sikap serta wataknya dalam bela negerinya.

Ada usaha kekuatan Sawitto melepaskan rajanya tanpa ada menanti belas kasihan dari kerajaan.

Ada dinamika warga Pinrang semenjak dulu, ini dapat dibuktikan dengan usaha warga cari pemukiman yang baik di waktu kemarin.

Dengan begitu pemahaman nama Pinrang yang berasal dri istila Pinra ialah ada dinamika social dari warga selama sejarahnya, baik dari sisi atau tata nilainya.

Pinrang, Sulawesi selatan dalam peta

error: Content is protected !!